Jumat, 16 Januari 2015

LAPORAN PENDAHULUANS GASTRITIS



LAPORAN PENDAHULUANS
GASTRITIS

A.  Pengertian

      Suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan kerusakan erosi. Gastritis ini paling banyak ditemukan.
    Gastritis adalah Suatu peradangan pada mucosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik atau lokal.

B.  Etiologi

1.  Obat analgetik-anti inflamasi terutama aspirin. Aspirin dalam dosis yang rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung.
2.  Bahan kimia misalnya lisol
3.  Merokok
4.  Alkohol
5.  Stres fisis yang disebabkan oleh luka bakar sepsis, trauma, pembedahan, gagal pernafasan, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat
6.  Refluks usus lambung
7.  Endotoksin




Gastritis akut:
v  Pemakaian sering obat-obatan NSAID  seperti aspirin yang tanpa pelindung selaput enterik
v  Peminum alkohol
v  Perokok berat
v  Stres fisik (luka bakar)
v  Keracunan makanan (enterotoksin)
Gastritis kronik atau tipe spesifiknya dpt tampak terutama pd keadaan klinik berikut:
  1. Penderita dgn ulkus peptikum
  2. Hubungan dgn karsinoma lambung
  3. Pada penderita dengan anemia
  4. Pada penderita setelah gastrektomi
  5. Pada orag sehat terutama usia tua

C.  Tanda dan gejala

1.  Mual
2.  Sebagian penderita bisa muntah darah
3.  Nyeri epigastrium
4.  Nausea
5.  Muntah dan cegukan
6.  Sakit kepala



Gastritis akut :
·         Nyeri epigastrium, mual, kembung   muntah
·         Dpt ditemukan hematemesis dan   melena.
Gastritis kronis :
Kebanyakan tdk mempunyai keluhan, hanya sbg mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia, nausea



































d.   Clinical pathway
Asam dalam lumen + empedu, ASA, alcohol, lain-lain
Pengancuran epitel sawar
Asam kembali berdifusi  mukosa
Penghancuran sel mukosa
Pepsinogen -pepsin
Asam
histamin
Fungsi sawer
Perangsangan kolinergik
Potilitas pepsinogen
Vasodilatasi
Permiabilitas terhadap protein, Plasma yang bojor intestinum
Edema
Plasma bojor kedalam lambung
Penghancuran kapiler dan vena kecil
pendarahan
hematemasis
 























D.  Pemeriksaan diagnostik / penunjang

1.  Endoskopi
2.  Sinar x  gastrointestinal (GI) atas
3.  Pemeriksaan histologis

E.  Penatalaksanaan Medis

1.  Mengatasi kedaruratan medis yang terjadi
2.  Mengatasi atau menghindari penyebab apabila dapat dijumpai
3.  Pemberian obat H2  blocking, antasid atau obat obat ulkus lambung yang lain

F.  Diagnosa keperawatan

  1. Nyeri berhubungan dengan adanya iritasi mucosa lambung
  2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake nutrisi tdk adekuat
  3. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan ketidakcukupan masukan cairan dan kehilangan cairan berlebihan akibat muntah






G.  Penetalaksanaan   Keperawatan


DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA TINDAKAN
RASIONAL
1.  Nyeri b/d iritasi mukosa asam lambung
























2.  Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d masukan nutrien yang tidak adekuat mual dan muntah.

















3.  Risiko kekurangan volume cairan tubuh b.d masukan cairan tidak cukup dan kehilangan cairan berlebih karena muntah.







1.      Kaji ulang tingkat nyeri klien.

2.      Berikan informasi tentang berbagai strategi yang dipilih  untuk menurunkan rasa nyeri

3.      Anjurkan klien menggunakan strategi yang dipilih untuk menurunkan rasa nyeri.

4.      Anjurkan klien agar tidak makan makanan yang merangsang peningkatan asam lambung.

5.      Kolaborasi dengan tim medik untuk pemberian anti analgetik.


1.      Jelaskan klein dan keluarga tentang pentingnya makanan bagi tubuh.
2.      Monitor jumlah makanan yang masuk.

3.      monitor adanya muntah dan catatat jumlah, frekwensi dan warna


4.      Berikan makanan yang bervariasi menurut dietnya untuk merangsang nafsu makan.

5.      Berikan makanan dalam porsi kecil namun sering.


6.      Kolaborasi dengan tim medik untuk pemberian obat anti emetik.

1.      Kaji kemungkinan adanya tanda-tanda dehidrasi serta catat intake dan output.
2.      Kaji kesimbangan cairan dan elektrolit setiap 24 jam.
3.      Anjurkan klien tetap mempertahankan intake peroral yaitu makan dan minum sedikit-sedikit tapi sering
4.      Anjurkan klien menghindari mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein.







Agar dapat mengetahui tingkat nyeri yang dialami oleh klien.

Dapat mengetahui metode penurunan nyeri serta dapat melakukannya.



Membantu dalam menurun kan ambang nyeri yang dialami.



Agar klien dapat mengetahui makanan yang merangsang asam lambung serta tidak mengkonsumsinya.

Menurunkan tingkat nyeri yang dialami oleh klien.





Klien dan keluarga dapat mengetahui pentingnya


Untuk mengetahui besar makanan yang dikonsumsi.

Sebagai data untuk melakukan tindakan keperawatan dan pengobatan selanjutnya.

Agar klirn dapat termotivasi dan merangsang nafsu makan.



Untuk mengurangi perasaan dan memenuhi kebutuhan makanan bagi pasien.

Sebagai terapi untuk menghambat/  rangsangan mual dan muntah.


Mendeteksi tanda-tanda awal dehidrasi.



Mendeteksi indicator awal ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.

Agar keseimbangan cairan tubuh klien dapat tetap dipertahankan.



Kafein merupakan stimulan sistem saraf pusat yang dapat meningkatkan aktivitas lambung dan sekresi pepsin yang menimbulkan peningkatan sekresi asam lambung sehingga dapat menimbulkan reaksi mual dan muntah.

DAFTAR PUSTAKA

Falkutas Kedokteran Universitas GadjahMada,  2003.Kumpulan Makalah Keperawatan Medikal Bedah. Buku I

Doenges. Marilynn, E. 2000, Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi3.Jakarta:EGC

Carpenito, Lynda Juall, (1999), Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, Edisi 6, EGC, Jakarta



































Tidak ada komentar:

Posting Komentar