Jumat, 16 Januari 2015

LAPORAN PENDAHULUAN (FRAKTUR CRURIS)



 (FRAKTUR CRURIS)

A.  Pengertian
Fraktur cruris adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, terjadi pada tulang tibia dan fibula. Fraktur terjadi jika tulang dikenal stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsinya (Brunner&Suddart).
B.  Jenis Fraktur
1.   Fraktur komplet : patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya mengalami pergeseran.
2.   Fraktur tidak komplet: patah hanya pada sebagian dari garis tengah tulang
3.   Fraktur tertutup : fraktur tapi tidak menyebabkan robeknya kulit
4.   Fraktur terbuka : fraktur dengan luka pada kulit atau membrane mukosa sampai kepatahan tulang.
5.   Greenstick : fraktur dimana salah satu sisi tulang patah, sedang sisi lainnya membengkak.
6.   Transversal : fraktur sepanjang garis tengah tulang
7.   Kominutif : fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa frakmen
8.   Depresi : fraktur dengan fragmen patahan terdorong kedalam
9.   Kompresi : Fraktur dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada tulang belakang)
10. Patologik : fraktur yang terjadi pada daerah tulang oleh ligament atau tendo pada daerah perlekatannnya.
C.  Etiologi
Adapun penyebab dari fraktur menurut Brunner and Suddart (2003) adalah sebagai berikut:
  1. Trauma langsung merupakan utama yang sering menyebabkan fraktur. Fraktur tersebut terjadi pada saat benturan dengan benda keras.
  2. Putaran dengan kekuatan yang berlebihan (hiperfleksi) pada tulang akan dapat mengakibatkan dislokasi atau fraktur.
  3. Kompresi atau tekanan pada tulang belakang akibat jatuh dari ketinggian, kecelakaan lalu lintas dan sebagainya.
  4. Gangguan spinal bawaan atau cacat sejak kecil atau kondisi patologis yang menimbulkan penyakit tulang atau melemahnya tulang.
  5. Postur Tubuh (obesitas atau kegemukan) dan “Body Mekanik” yang salah seperti mengangkat benda berat.
D.  Patofisiologi Nursing Patyways
Trauma langsung, trauma tidak langsung, kondisi patologis

Fraktur cruris
Diskontinuitas tulang
pergeseran fragmen tulang

mendesak sel saraf         deformitas  Perub. Jaringan sekitar
pelepsn histamine    keruskan frakmen tlg   laserasi kulit
melepaskan katekolamin     krepitasi tulang           perdarahan
spasme otot          putusnya vena/arteri
Nyeri
     tek.Ssm         tlg>tinggi kapiler prot.    Plasma hilang
Kerusakan integritas kulit
Devisit Volume Cairan
edema bergabung dg trombosit
      emboli
    
menekan pemb. darah
Penurunan perfusi jaringan
menyumbat pemb.darah



E.  Manifestasi Klinis
a.   Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang diimobilisasi, hematoma, dan edema
b.   Deformitas karena adanya pergeseran fragmen tulang yang patah
c.   Terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat diatas dan dibawah tempat fraktur
d.   Krepitasi akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnya
e.   Pembengkakan dan perubahan warna local pada kulit
F.  Pemeriksaan Penunjang
a.   Pemeriksaan foto radiologi dari fraktur : menentukan lokasi, luasnya
b.   Pemeriksaan jumlah darah lengkap
c.   Arteriografi : dilakukan bila kerusakan vaskuler dicurigai
d.   Kreatinin : trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal
G.  Penatalaksanaan Medis & Keperawatan
a.   Recognisi: melihat kondisi fraktur, luasnya, dan jenis frakturnya
b.   Reduksi :reduksi fraktur terbuka atau tertutup; tindakan manipulasi fragmen-fragmen tulang yang patah sedapat mungkin untuk kembali seperti letak semula.
c.   Imobilisasi : dapat dilakukan dengan fiksasi eksterna/interna, mempertahankan dan mengembalikan fungsi (pemberiaan analgesik, status neurovaskuler, latihan isometric & setting otot untuk meminimalkan atrofi otot), melaksanakan manajemen nyeri
d.   Rehabilitasi
H.   Komplikasi
a.   Malunion : tulang patah telah sembuh dalam posisi yang tidak seharusnya.
b.   Delayed union : proses penyembuhan yang terus berjalan tetapi dengan kecepatan yang lebih lambat dari keadaan normal.
c.   Non union : tulang yang tidak menyambung kembali
I.  Konsep Asuhan Keperawatan
1.   Pengkajian Data Dasar
a.  Aktivitas/istirahat
kehilangan fungsi pada bagian yang terkena
keterbatasan mobilitas
b.  Sirkulasi
Hipertensi (kadang terlihat sebagai respon nyeri/ansietas. Hipotensi (respon terhadap kehilangan darah). Tachikardi, Penurunan nadi pada bagian distal yang cidera, Capilary refill melambat, Pucat pada bagian yang terkena. Masa hematoma pada sisi cedera
c.  Neurosensori
Kesemutan, Deformitas, krepitasi, pemendekan
kelemahan
d.  Kenyamanan
nyeri tiba-tiba saat cidera, spasme/ kramotot
e.  Keamanan
laserasi kulit,  perdarahan, perubahan warna,  pembengkakan lokal
2.   Prioritas Keperawatan
a. Mencegah cedera tulang/ jaringan lanjut
b. Menghilangkan nyeri
c. Mencegah komplikasi
d. Memberikan informasi tentang kondisi dan kebutuhan
   pengobatan
3.   Diagnosa Keperawatan
a.  Kerusakan mobilitas fisik b.d cedera jaringan sekitar fraktur, kerusakan rangka neuromuskuler
b.  Nyeri b.d spasme otot, pergeseran fragmen tulang
c.  Kerusakan integritas jaringan b.d fraktur terbuka, bedah perbaikan
4.   Intervensi
a.  Kerusakan mobilitas fisik b.d cedera jaringan sekitar fraktur, kerusakan rangka neuromuskuler
Tujuan :kerusakan mobilitas fisik dapat berkurang setelah dilakukan tindakan keperaawatan.
Kriteria hasil:
1)  Meningkatkan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang mungkin
2)  Mempertahankan posisi fungsi tulang
3)  Meningkatkan kekuatan/fungsi yang sakit
4)  Menunjukkan tehnik mampu melakukan aktivitas
Intervensi:
1)  Pertahankan tirah baring dalam posisi yang diprogramkan
2)  Tinggikan ekstrimitas yang sakit
3)  Instruksikan klien/bantu dalam latihan rentang gerak pada ekstrimitas yang sakit dan tak sakit
4)  Beri penyangga pada ekstrimitas yang sakit diatas dan dibawah fraktur ketika bergerak
5)  Jelaskan pandangan dan keterbatasan dalam aktivitas
6)  Berikan dorongan adapasi untuk melakukan AKS dalam lingkup keterbatasan dan beri bantuan sesuai kebutuhan ’Awasi tekanan darah, nadi dengan melakukan aktivitas
7)  Ubah posisi secara periodic
8)  Kolabirasi fisioterai/okuasi terapi
b.  Nyeri b.d spasme otot, pergeseran fragmen tulang
Tujuan : nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan
         perawatan
Kriteria hasil:
1)  Klien menyatakan nyeri berkurang
2)  Tampak rileks, mampu berpartisipasi dalam aktivitas/tidur/istirahat dengan tepat
3)  Tekanan darah normal
4)  Tidak ada peningkatan nadi dan RR
Intervensi:
1.  Kaji ulang lokasi, intensitas dan tipe nyeri
2.  Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring
3.  Berikan lingkungan yang tenang dan berikan dorongan untuk melakukan aktivitas hiburan
4.  Ganti posisi dengan bantuan bila ditoleransi
5.  Jelaskan prosedur sebelum memulai
6.  Lakukan dan awasi latihan rentang gerak pasif/aktif
7.  Dorong menggunakan tehnik manajemen stress, contoh : relasksasi, latihan nafas dalam, imajinasi visualisasi, sentuhan
8.  Observasi tanda-tanda vital
9.  Kolaborasi : pemberian analgetik
c.  Kerusakan integritas jaringan b.d fraktur terbuka, bedah perbaikan
Tujuan: kerusakan integritas jaringan dapat diatasi setelah tindakan perawatan
Kriteria hasil:
1)  Penyembuhan luka sesuai waktu
2)  Tidak ada laserasi,
3)  Integritas kulit baik
Intervensi:
1.  Kaji ulang integritas luka dan observasi terhadap tanda infeksi atau drainase
2.  Monitor suhu tubuh
3.  Lakukan perawatan kulit, dengan sering pada patah tulang yang menonjol
4.  Lakukan alih posisi dengan sering, pertahankan kesejajaran tubuh
5.  Pertahankan sprei tempat tidur tetap kering dan bebas kerutan
6.  Masage kulit sekitar akhir gips dengan alcohol
7.  Gunakan tempat tidur busa atau kasur udara sesuai indikasi
8.  Kolaborasi pemberian antibiotik.
DAFTAR PUSTAKA

Donges Marilynn, E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3. Jakarta: EGC
Price Sylvia, A. 1999. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jilid2 .Edisi 4. Jakarta: EGC
Smeltzer Suzanne, C. 1997. Buku Ajar Medikal Bedah, Brunner & Suddart. Edisi 8.Vol 3. Jakarta: EGC
Tucker, Susan Martin. 1993. Standar Perawatan Pasien, Edisi  V, Volume 3. Jakarta: EGC



1 komentar:

  1. Slots & Casino: The Complete Guide to Win Big with Bitcoin
    At the Casino 전라북도 출장샵 Rewards Loyalty 춘천 출장안마 Program at 순천 출장마사지 the 청주 출장마사지 Casino Rewards program, you get to 여주 출장안마 choose from a variety of casino games, including slots, live casino games,

    BalasHapus